Pindahnya kantor ke rumah sendiri bagiku itu "pulang".... aku senang
kata itu... entahlah... mungkin karena aku tinggal di Yasmin yaa.... atau
mungkin juga karena pulang adalah sepatah kata kerja yang bertuah, begitu kata
Goenawan Mohamad. Ribuan orang berdesak-desakan di kereta api dan bis,
mempertaruhkan keselamatan anak dan istri diatas sepeda motor, berjam-jam
berkelahi dengan rasa jenuh dan lelah diatas kendaraan, menghabiskan sekian
rupiah dari hasil kerja keras, tak acuh dengan mereka yang mengambil
kesempatan, ... itu mudik kata media... yang pada hakekatnya adalah pulang...
Pantang pulang sebelum berhasil tekad seorang perantau... Pantang pulang sebelum tumbang teriak seorang demonstran... Pantang pulang sebelum menang resah seorang pejuang... tapi... Aku ingin pulang senandung Ebiet G Ade dan Kamu harus pulang kata Slank... terus Kenapa Telapak pulang? pertanyaanku. Aku tidak yakin karena kerinduan. Kita gak punya uang... Sewa gedung terlalu mahal... kita tidak mampu (lagi) membayar sewa ruang... begitulah paling tidak ungkapan yg kerap kudengar. Perantau, demonstran, pejuang atau Ebiet G Ade kah kita?... Slanker barangkali yaa... pulang karena keharusan...
Tentu bukan uang ukuran keberhasilan... bisa saja kita pulang bagai perantau kalau memang ada keberhasilan, bagai demonstran karena ada yg ditumbangkan, bagai pejuang jika ada yg dimenangkan... tapi bukan bagai Ebiet G Ade... sekali lagi... bukan karena kerinduan... huuh... sudahlah... apalah itu semua... kita Telapakers... apapun maknanya dikepala kita masing-masing... Yang jelas dua hari sudah aku resmi jadi pengurus (lagi) organisasi... aku pulang...
Pantang pulang sebelum berhasil tekad seorang perantau... Pantang pulang sebelum tumbang teriak seorang demonstran... Pantang pulang sebelum menang resah seorang pejuang... tapi... Aku ingin pulang senandung Ebiet G Ade dan Kamu harus pulang kata Slank... terus Kenapa Telapak pulang? pertanyaanku. Aku tidak yakin karena kerinduan. Kita gak punya uang... Sewa gedung terlalu mahal... kita tidak mampu (lagi) membayar sewa ruang... begitulah paling tidak ungkapan yg kerap kudengar. Perantau, demonstran, pejuang atau Ebiet G Ade kah kita?... Slanker barangkali yaa... pulang karena keharusan...
Tentu bukan uang ukuran keberhasilan... bisa saja kita pulang bagai perantau kalau memang ada keberhasilan, bagai demonstran karena ada yg ditumbangkan, bagai pejuang jika ada yg dimenangkan... tapi bukan bagai Ebiet G Ade... sekali lagi... bukan karena kerinduan... huuh... sudahlah... apalah itu semua... kita Telapakers... apapun maknanya dikepala kita masing-masing... Yang jelas dua hari sudah aku resmi jadi pengurus (lagi) organisasi... aku pulang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar