see the world

see the world

23 Juli 2008

Ada Galih di majalah

Membaca majalah tempo edisi sebelumnya yang mengulas seorang pelaku sejarah yang bernama Natsir cukup menarik.... bercerita tentang seorang anak bangsa yang sadar akan siapa dirinya, keberaniannya melawan arus utama, kedewasaan dalam sikap politik, keteguhan dalam perlawanan, logika gerakan dengan titik pijak yang kokoh, kesederhanaan dan kesabaran dalam berkeluarga..... menunjukan kapasitas wawasan pengetahuan dan sejarah yang memadai dalam diri seorang pejuang... seperti gaya penulisan sejarah bagi para pejuang lainnya, penulis dan editor sepertinya ingin memberi inspirasi bagi para pembaca sehingga mau melakukan refleksi diri di era kekinian yang diombang ambingkan kekuatan eksternal yang membuat generasi mudanya banyak yang kehilangan orientasi, latah membebek dalam konstruksi wacana global dan cengeng.....

Pagi ini kubaca lagi majalah tempo edisi terbaru, tidak ada ulasan panjang lebar tentang seorang tokoh pejuang...... paling tentang bagaimana rebutan RI 1 oleh orang-orang yang berambisi untuk itu... kalaupun ada yang seru, itu soal kebingungan ahli medis di Samarinda karena tidak mampu menjelaskan bagaimana ribuan utas kawat besi bisa tumbuh dan patah silih berganti dari perut dan dada seorang ibu selama 17 tahun. Atau di bagian belakang ”gerai” catatan pinggir Goenawan Mohamad... Selainnya biasa-biasa saja...... Tapi sebentar dulu.... di halaman bagian awal-awal sepintas aku melihat poto tumpukan hijau daun yang cukup aku kenal..... wah .. Selamat buat Galih, setelah mengikuti seleksi akhirnya berhasil merebut gelar jawara Sheel LiveWIRE Business Start-Up Award 2008 dengan bendera Naturalife Greenworld-nya... Selamat Ya kutulis SMS karena lewat telpon suara putus-putus, ”saya lagi di Boyolali mas.... nanti bulan Agustus saya ke Bogor” ucapnya.

Ghonjess

Tidak ada komentar:

Posting Komentar