see the world

see the world

10 September 2009

Riak Danau Lido

Kita akan melihat sebuah danau kecil ketika melintas di jalan poros ke arah Sukabumi... tentu akan menarik perhatian setelah melewati kemacetan Ciawi yang kadang membuat jengkel... Lido... begitulah danau yang terletak diantara Gunung Salak dan Pangrango tersebut dikenal oleh masyarakat.. Sebuah danau dengan pulau kecil di tengahnya, terdapat rakit-rakit bambu yang berayun-ayun mengikuti riak air... terletak di Kec. Cijeruk kurang lebih 21 km dari kota Bogor.. berada di ketinggian 458 mdpl sehingga tempat ini memiliki udara yang sejuk... adalah Van den Bosch, orang yang memerintahkan dibuatnya danau ini...


Pada era tanam paksa (cultuurstelsel) yang merupakan buah karya van den bosch, perkebunan di buat dimana-mana. Di desa-desa pada prakteknya seluruh wilayah pertanian wajib ditanami tanaman laku ekspor dan hasilnya diserahkan kepada pemerintahan Belanda. Bagi warga yang tidak mempunyai tanah atau lahan pertanian wajib bekerja setahun penuh di lahan perkebunan, meskipun peraturan yang dikeluarkan pemerintahan belanda sebenarnya tidak demikian.. yah... namanya juga penjajah... pasti sesukanyalah...


Danau Lido sendiri dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bagi areal perkebunan Pondok Gedeh yang ada di Cigombong. Bosch mengerahkan masyarakat sekitar untuk membangun danau ini, antara lain dengan menggunakan ijuk, batu, dan pasir sebagai pondasinya. Membendung aliran sungai yang berasal dari Ciletuh, Ciketing, Pereng dan rembesan air dari dataran yg lebih tinggi di Cigombong. Ini dilakukan siang dan malam oleh para pekerja... pekerja paksa tentunya....


Era tanam paksa memang era paling eksploitatif dalam praktek ekonomi Hindia Belanda, jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC. Aset tanam paksalah yang membuat negeri Belanda bisa menjadi salah satu negara maju di dunia. Untuk itu Van den Bosch selaku penggagas Cultuurstelsel dianugerahi gelar Graaf oleh raja Belanda pada tanggal 25 Desember 1839, karena sistem ini yang memakmurkan dan mensejahterakan negeri Belanda.


Sehingga ketika melewati danau Lido... bukan hanya keindahan panorama dan kesejukan tempat rekreasi yang nyaman yang kubayangkan... kadang terlintas cerita tentang penderitaan rakyat Indonesia pada era penjajahan ... kekejaman penjajah pada para pekerja paksa yang membangun danau tersebut... tangisan anak istri disetiap kematian.... Riak air danau Lido memang menyimpan banyak cerita... sayangnya sebagian besar cerita duka....


Ghonjess

Tidak ada komentar:

Posting Komentar